Konten [Tampil]
Sebelumnya kami hanya bersapa ria lewat chit-chat dan video zoom. Pas ada agenda offline komunitas, untuk pertama kalinya, langsung bisa nandain “Oh yang ini orangnya!” Hahaha.
Eits..tenang tenang. Sebentar lagi kita bakalan kenalan lebih jauh dengan ibuk muda satu ini. Sabar, pasang sabuk pengamannya dulu. Sampun? Yuk kita Cus!
Biodata Fitri Kartini
Ibu muda ini memiliki nama lengkap Fitri Kartini. Tapi doi lebih suka dipanggil Pipit. Karena itu nama panggilannya sewaktu kecil.
Di sela-sela aktifitasnya sebagai istri dari seorang pria bernama Mufid dan ibu dari seorang putri bernama Chandani, Mbak Pipit juga kerap membagikan kegemarannya lewat medsos pribadi tentang crafting atau DIY (Do It Yourself).
Awalnya Saya sempat bertanya-tanya, apa bedanya Crafting dan DIY. Setelah dijelaskan oleh Mbak Pipit, Saya semakin tercerahkan. Sebetulnya itu adalah dua istilah yang memiliki makna yang sama. Hanya saja istilah DIY lebih ‘keren’ dan lebih popular dalam bahasa anak gaul. Hehe
Perempuan berdarah asli Purworejo ini suka kegiatan yang melibatkan kelihaian otot tangan a.k.a DIY karena sudah dari sananya menyukai hal-hal yang berbau seni. Menurutnya, aktifitas DIY itu menyenangkan dan bisa naikin mood.
Lahirnya Kagift Craft
Salah satu aktifitas dari DIY yang paling seru saat melakukanya adalah menghias pola. Ini juga yang dilakukannya ketika memulai sebuah usaha yang diawali dari hobi bebikinan alias DIY.Pada beberapa tahun silam, ia menyulap kain flannel menjadi boneka wisuda dan boneka tangan lucu yang dijual melalui akun instagramnya yaitu @kagift.craft. Sebetulnya doi sudah memanjakan jari jemarinya untuk membuat kerajinan dari kain flannel sejak tahun 2012. Wuih! Lama juga ya Sobi.
Bisnis kerajinan tangannya berjalan lancar mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 dan terus memperbaiki kualitas. Mesti harus diakui bahwa tidak mudah untuk mengatur waktu antara bekerja sekaligus berbisnis.
Namanya bisnis pasti ada up and down-nya. Ketika diwawancarai, Mbak Pipit mengaku pernah mendapatkan pengalaman yang kurang enak atau merugikan.
"Orangnya (klien) pesan ini itu, request banyak hal, setelah setengah proses, orangnya nggak ada kabar. Ya salahnya aku nggak minta DP. Jadi bisa bahan evaluasi," ungkap ibu muda yang jago bebikinan ini.
Namun ada juga kisah yang menyenangkan dan bikin doi jadi sangat bersyukur, yaitu ketika doi mendapatkan banyak pesanan dari klien.
"Cuma rajin posting aja (di medsos) dan tak ada pikiran apapun, tetiba ada perusahaan besar pesen banyak untuk lulusan mahasiswa yg dapat beasiswa. Marketing jalur langit itu emang tidak ada yang tau goal-nya, cuma Allah yang tau," serunya kegirangan.
Baca Juga: Mbak Etha: Seorang Mualaf yang Hobi Menulis
Pembelajar Sejati
Perempuan penyuka mie ayam dan bakso ini mengaku tidak mengikuti kelas seni ataupun belajar dari seorang ahli. Doi memulai semuanya sendiri, karena belajar menurutnya adalah keharusan. Sehingga selama ini doi mempelajari DIY secara otodidak.Berkat kebiasaan berselancar di Youtube, Doi berhasil menemukan sumber ilmu dari sharing pengalaman orang lain. Mbak Pipit merupakan tipikal pembelajar learning by doing. Sedikit demi sedikit doi mengasah kemampuannya dengan metode ATM (Amati Tiru Modifikasi) karya orang lain dan menciptakan karya baru yang lebih orisinil.
Zaman sekarang mudah untuk mempraktekkan sesuatu yang penting punya kuota internet hehe. Selain itu juga kudu pintar mengambil peluang. Banyak ide bisnis yang sejenis, tapi yang membedakan adalah kegigihan setiap orang. Bagaimana ia mau dan mampu untuk berusaha di atas rata-rata orang lain.
Menjadi pembelajar sejati adalah modal utama yang harus dimiliki sekaliber oleh seorang pengusaha sukses.
Baca Juga: Buku Favorit yang Bikin Hati Happy
Baca Juga: Buku Favorit yang Bikin Hati Happy
Wanita penikmat air putih ini juga aktif menggeluti komunitas. Kami sama-sama masuk ke kepengurusan Ibu Profesional Semarang meskipun beda mahzab atau peminatan. Hehe Doi masuk di kepengurusan Himpunan Mahasiswa IP Semarang dan menjadi member aktif di komponen Kampung Komunitas.
Nah, untuk menumbuhkan kecintaan dan memulai lagi perjalanan cintanya dengan Kagift Craft, Doi aktif mengembangkan diri di rumah belajar DIY komponen Kampung Komunitas IP Semarang. Makin tumbuh deh buih-buih cinta yang selama ini ada. Hehe
Pilihan = Konsekuensi
Mbak Pipit bercerita, setelah menikah di tahun 2017, doi merasakan perbedaan ambience antara kehidupan pasca menikah dan bisnis yang tengah dijalaninya. Doi mulai beradaptasi dengan keadaan, ada kalanya rajin posting di media sosial dan ada kalanya harus menunda posting karena ada prioritas lain. Semua dijalaninya dengan sabar dan telaten.
Karena kesibukannya sebagai fulltime Mom, doi pun menggandeng beberapa crafter.
Bisnisnya sempat mandek karena fokus yang terbagi. Tapi kalau udah terlanjur cinta mah bakalan terus dilakoni meskipun pada prosesnya nggak semulus yang dibayangkan.
Ketika pindah ke Semarang di awal 2021an, Mbak Pipit merasakan ini menjadi hal yang disayangkan jika harus ditinggalkan. Sehingga doi akan mulai merangkak kembali setelah sekian lama hiatus dari aktifitas bisnisnya di @kagift.craft.
Baca Juga: 7 Kata-Kata Bijak Untuk Diri Sendiri
Nah, untuk menunjang kelancaran bisnisnya, doi mulai getol belajar tentang manajemen waktu. Karena menurutnya kita perlu menyeimbangkan peran kita sebagai istri, ibu, dan mompreneur agar semesta mengamini prosesnya menjadi ibu kebanggaan keluarga.
"Aku sebelum pindah ke semarang bisnis online craft ku berjalan lancar, disini mau belajar lagi membenahi waktu agar, sebagai istri, ibu dan mompreneur berjalan dengan seimbang," tuturnya.
FYI, kami sama-sama sedang menjalani perkuliahan di kelas Bunda Cekatan dan memilih tema yang sama. So, kami sering chit-chat perihal praktik manajemen waktu ala masing-masing.
Menurutnya, untuk mengerjakan kerajinan kain flanel yang dijual, doi perlu fokus. Memusatkan waktu untuk menyeimbangkan balon-balon perannya saat ini.
Dan target marketnya pun bergeser setelah mengalami serangkaian perjalanan fase kehidupan. Mulai dari single, bersuami, dan memiliki anak. Doi ingin fokus menyediakan sarana bermain dari kerajinan tangan bagi ibu-ibu kekinian yang peduli dengan hak anak.
Menurutnya, untuk mengerjakan kerajinan kain flanel yang dijual, doi perlu fokus. Memusatkan waktu untuk menyeimbangkan balon-balon perannya saat ini.
Dan target marketnya pun bergeser setelah mengalami serangkaian perjalanan fase kehidupan. Mulai dari single, bersuami, dan memiliki anak. Doi ingin fokus menyediakan sarana bermain dari kerajinan tangan bagi ibu-ibu kekinian yang peduli dengan hak anak.
Mari doakan ya Sobi semoga bisnis dan segala cita-citanya Mbak Pipit diijabah dan dipermudah jalannya oleh Allah. Aamiin
Sebelum menutup postingan ini, Saya mau kutip kata-kata penyemangat dari Mbak Pipit nih
Warnai hari dengan senyuman, cara sederhana agar bahagia dan selalu bersyukur.
Jangan lupa senyum hari ini. Yuk bisa yukk! Biar tambah bahagia dan aura positifnya makin terpancar hehe.
Monggo mampir ke medsosnya Mbak Fitri Kartini alias Mbak Pipit di instagramnya @fitri_kartini91 untuk kenal lebih jauh sama orangnya atau bisnis yang akan dijalaninya. Tinggal colek-colek aja siapatau berjodoh ye kaaan! Hehe.
Post a Comment
Post a Comment