Konten [Tampil]
Hai Sobi! Pada artikel sebelumnya, Saya telah menceritakan strong why atau alasan mengapa Saya berniat memulai zero waste. Ada 2 pertanyaan lagi yang belum terjawab. Dua diantaranya adalah penerapan atau contoh zero waste di rumah. Kemudian, bagaimana cara agar tetep istiqomah dalam ber-zero waste.
Agar ingatan tidak luntur, ijinkan Saya untuk menyampaikan kembali bahwa zero waste atau hidup minim sampah adalah upaya kita untuk mengurangi sampah untuk memberikan dampak bagi lingkungan dan kehidupan.
Terdapat 5R zero waste yaitu Refuse (menolak), Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali). Recycle (mendaur ulang), dan Rot (membusukkan).
Jangan bingung ya Sobi, setelah ini kita bakalan kenalan sama dua jurus memulai zero waste yang (insyaa Allah) mudah untuk diingat dan bisa mulai dipraktekkan oleh diri sendiri di rumah.
Untuk memulai zero waste, kita bisa menggunakan jurus SSB. Ada yang sudah familiar atau sudah mengenal jurus itu?
SSB adalah singkatan yang sengaja Saya buat untuk memudahkan kita untuk mengingat cara hidup minim sampah.
- S = Temukan Strong Why-mu dalam memulai zero waste
- S = Memulai aksi dengan ber-Strategi
- B = Perlahan tapi tetap Bergerak
Temukan Strong Why
Oke, kita re-cap lagi yak bahasan yang lalu tentang alasan Saya memulai hidup minim sampah alias zero waste llifestyle. Alasan Saya untuk hidup minim sampah dan menerapkan zero waste di rumah:- hidup sustain di masa depan
- mengurangi gunungan sampah di TPA
- mencegah sampah sampai ke laut
- warisan budaya untuk generasi mendatang
- amanah sebagai khalifah di bumi
Apakah kita sudah cukup peduli dengan listrik yang menyala sepanjang hari? Bagaimana jika listrik hilang dari muka bumi?
Apakah kita sudah cukup peduli dengan sampah plastik yang kita hasilkan dari konsumsi kebutuhan sehari-hari seperti botol kemasan, plastik belanjaan, sterofoam, atau aq*a gelas?Bagaimana jika plastik-plastik itu jadi lautan yang memenuhi bumi kita?
Apakah kita sudah cukup peduli dengan porsi makanan yang kita makan? Apakah selalu habis atau bersisa? Bagaimana jika sisa makanan itu dibiarkan saja, apa yang terjadi dengan bumi kita setelahnya?
Biasakan untuk bertanya kepada diri sendiri terlebih dulu dan refleksikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Tarik balik waktu dan lihat posisi kita saat ini sudah sampai di tahap yang mana.
Apakah sudah mulai ada kesadaran? Apakah sudah mulai bergerak dan butuh konsistensi? Apakah butuh teman untuk meluaskan pengaruh dan manfaat? Setelah itu cek sampah kita dan buat rencana aksi.
Aksi dan Strategi
Hal kedua yang perlu kita lakukan untuk memulai hidup minim sampah atau merencanakan aksi dan strategi. Bagaimana caranya?1. Melakukan Trash Audit
Lakukan trash audit atau cek sampah dengan mengetahui apa saja sampah yang selama ini kita hasilkan.Hal ini bisa kita lakukan dengan mengidentifikasi kebiasaan konsumsi yang sering kita lakukan. Misalnya, bagi kita yang suka berbelanja tanpa membawa kantong belanja, dalam sehari kita menghasilkan tiga kantong plastik dari pasar, tukang sayur, atau mini market.
Atau suka jajan cilok, kalau laper banget bisa beli sekaligus dua. Berarti sampah plastik yang kita hasilkan dari jajan cilok berjumlah 2 kantong plastik.
Belum lagi tisu untuk mengelap cipratan minyak bekas aktifitas memasak di dapur atau membersihkan sisa makanan di mulut bayi. Sudah berapa tumpukan tisu yang ada di bak sampah rumah kita?
Yang paling relate sama ibu-ibu apalagi Saya nih, yaitu menghasilkan sisa konsumsi buah atau sayuran. Biasanya ada bagian yang tidak layak untuk dimakan atau diolah. Coba deh mulai menghitung, ada berapa berat atau volume sampah yang tertimbun dalam bak sampah?
Cara melakukan Trash Audit:
- Ambil kertas atau notes di ponsel masing-masing. Tulis semua sampah yang terbuang di bak sampah.
- Cek sampah mana yang paling banyak dan sedikit ditemukan di bak sampah.
- Mencari cara alternatif untuk memilah dan mengolah sampah itu. Misalnya mengganti plastik sekali pakai dengan menggunakan kantong belanja dari kain atau bahan yang biodegradable. Membawa wadah makan untuk jajan cilok. Atau menggunakan lap kain untuk mengganti sampah tisu. Mengolah sampah organik (yang mudah membusuk) dengan menguburnya, diberikan kepada hewan peliharaan, dimasukkan ke dalam lubang biopori, atau membuat kompos.
- Pilih satu atau dua hal yang menurut kita mudah dan bisa untuk dilakukan. Sedikit yang dilakukan tapi konsisten.
2. Tanamkan Mindset 3AH: Cegah, Pilah, Olah
Dengan mengetahui sampah yang kita hasilkan, kita jadi tahu dan mulai mereka-reka hal-hal yang seharusnya kita konsumsi dan mencari alternatif yang bisa digunakan tanpa menghasilkan sampah.Inilah saatnya kita untuk menanamkan mindset 3AH yaitu Cegah, Pilah, dan Olah.
Kita bisa mencari alternatif untuk mencegah timbulnya sampah, memetakan sampah berdasarkan jenisnya, dan mengolah sampah menjadi produk yang bermanfaat.
Contoh produk zero waste adalah kompos, eco enzyme, dan sabun dari minyak jelantah.
3. Contoh Zero Waste berdasarkan Levelnya
Berdasarkan levelnya (udah kayak ayam geprek aja ya), zero waste dibagi menjadi 3 yaitu level awal, menengah, dan lanjutan.Awal
Ini adalah level paling awal ketika kita ingin mulai hidup minim sampah. Kita bisa mencegah hal-hal yang membuat kita menghasilkan sampah. Contohnya membawa botol atau tumbler untuk mengurangi botol plastik atau menghindari konsumsi plastik sekali pakai.Kita juga bisa melakukan regrow, yaitu menanam kembali sisa sayuran (kangkong atau daun bawang dan sejenisnya) yang akarnya tidak dipakai untuk memasak.
Selain itu nih, sebagai perempuan kita bisa banget mengganti pembalut sekali pakai dengan menspad atau menstrual cup. Pilih yang memudahkan aja sih kalau Saya mah. Hehe.
Dan yang paling mudah sekaligus penting juga adalah aktifitas menggunakan listrik seperlunya. Jangan menyalakan lampu ketika cuaca cerah, tidak boros menggunakan peralatan elektronik misalnya mengurangi pemakaian hairdryer kalau nggak kepepet banget, dan menyalakan AC di jam-jam tertentu saja.
Menengah
Naik satu tangga ke level selanjutnya yaitu level menengah. Kita bisa melakukan aktifitas Pilah sisa konsumsi. Misalnya memanfaatkan sisa sayuran menjadi pupuk kompos.Kemudian memanfaatkan sampah plastik menjadi ecobrick.
Ecobrick itu sendiri adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological (tidak mudah terurai) untuk membuat blok bangunan atau bata yang bisa digunakan kembali.
Selain itu, kita juga bisa nih menyalurkan sampah plastik atau sampah lain seperti bekas batu baterai, bohlam, barang elektronik, kardus bekas, kaca, kain perca, kertas bekas, atau kemasan pembersih kimia ke bank sampah, pemulung, atau penyedia jasa daur ulang sampah di lingkungan terdekat kita.
Yang pernah Saya lakukan adalah menyalurkan sampah minyak jelantah ke aplikasi Rapel dan menyalurkan semua barang bekas ke tukang rongsokan.
Kita juga bisa menggunakan cara declutter atau menyortir barang-barang yang dimiliki sesuai dengan fungsinya. Pisahkan barang sesuai peruntukkannya. Misalnya memisahkan barang yang perlu disimpan dan bisa digunakan kembali, disedekahkan, atau dijual.
Yang pernah Saya lakukan adalah menyalurkan sampah minyak jelantah ke aplikasi Rapel dan menyalurkan semua barang bekas ke tukang rongsokan.
Kita juga bisa menggunakan cara declutter atau menyortir barang-barang yang dimiliki sesuai dengan fungsinya. Pisahkan barang sesuai peruntukkannya. Misalnya memisahkan barang yang perlu disimpan dan bisa digunakan kembali, disedekahkan, atau dijual.
Lanjutan
Jujurly, Saya belum sampai di level ini. Karena pada level ini kita sudah bisa memenuhi kebutuhan rumah tanga sendiri. Misalnya membuat dan menggunakan sabun alami.Selain itu kita bisa memanen hasil kebun sendiri dengan lahan seadanya dengan metode permakultur. Usaha untuk tetap selaras menjaga alam dan tetap bisa memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Sobi bisa banget kepo soal permakultur di Permaculture Living, Solusi Berkelanjutan di Segala Aspek Kehidupan.
Perlahan Tapi Bergerak
Agar dalam prakteknya kita tetap semangat dalam ber-zero waste, maka kita perlu berstrategi kembali.Kurang lebih ada tiga hal yang perlu kita camkan dalam hati ketika ingin konsisten dan persisten untuk mulai hidup minim sampah.
1. Contoh 3 Sosok Teladan dalam Ber-ZW.
Coba deh Sobi cari 3 sosok teladan ini dalam kehidupan pribadi atau bisa kita searching di mbah gugel. Siapa orang yang sudah konsisten menerapkan hidup minim sampah dan apa strategi yang mereka lakukan. Ketika kita mendapatkan cerita atau pengalaman yang dialaminya, kita akan mendapat inspirasi. Kita jadi lebih semangat karena sudah ada yang membuktikannya dan berhasil.
2. Temukan Partner Bergerak.
2. Temukan Partner Bergerak.
Jangan lakukan semuanya sendiri, kita juga perlu teman untuk melangkah. Kalau orang terdekat kita belum mau diajak hidup minim sampah, kita proaktif mencari komunitas atau orang-orang yang punya value sama dengan kita. Contohnya dengan ikut Kampung Bakat dari Komunitas Ibu Profesional, hehe.
3. Istiqomah dan Ingat Strong Why.
3. Istiqomah dan Ingat Strong Why.
Hujamkan dengan kuat strong why kita dalam memulai hidup minim sampah ini. Lakukan perlahan, sedikit demi sedikit. Kita bukan sedang berlomba, jadi fokus saja dengan apa yang bisa kita perbuat. Tetap bergerak dan biarlah semesta bekerja untuk menuai hasilnya. Sekalian ikut 30 Days Zero Waste Challenge aja biar terasa prosesnya!
Saya jadi teringat dengan perkataan Bu DK Wardhani dalam sebuah kulgram.
Kita bisa memilih untuk tidak fokus pada masalahnya. Melakoni hidup minim sampah, bukan semacam lari sprint yang harus terlihat hasil dalam waktu semalam, tapi ini lebih serupa dengan marathon yang perlu stamina jangka panjang.
So, jangan jiper duluan ya Sobi! Kita perlu fokus pada solusi bukan masalahnya. Dan hidup minim sampah itu bukan lari sprint dan terlihat hasilnya dalam waktu singkat. Kencangkan niat dan istiqomah sebagai upaya untuk tetap semangat.
Gimana Sobi udah siap kan menerapkan SSB dan 3AH untuk menerapkan zero waste lifestyle? Semoga contoh zero waste di rumah yang sudah Saya paparkan di atas bisa sedikit membantu Sobi untuk memulai langkah awal hidup minim sampah ya. See yaa di artikel selanjutnya!
Kita bisa memilih untuk tidak fokus pada masalahnya. Melakoni hidup minim sampah, bukan semacam lari sprint yang harus terlihat hasil dalam waktu semalam, tapi ini lebih serupa dengan marathon yang perlu stamina jangka panjang.
So, jangan jiper duluan ya Sobi! Kita perlu fokus pada solusi bukan masalahnya. Dan hidup minim sampah itu bukan lari sprint dan terlihat hasilnya dalam waktu singkat. Kencangkan niat dan istiqomah sebagai upaya untuk tetap semangat.
Gimana Sobi udah siap kan menerapkan SSB dan 3AH untuk menerapkan zero waste lifestyle? Semoga contoh zero waste di rumah yang sudah Saya paparkan di atas bisa sedikit membantu Sobi untuk memulai langkah awal hidup minim sampah ya. See yaa di artikel selanjutnya!
Harus bergerak dan lakukan hal2 baik saat ini bila tidak bumi akan cepat rusak dan kasihan kan ya anak cucu kita kelak
ReplyDeleteHal yang memang masih sulit untuk dilakukan adalah istiqomah atau konsisten terhadap hal-hal baik yang sebelumnya sudah direncanakan.
ReplyDeleteWah, ini memang perlu banget sih. Sampah menjadi salah satu permasalahan besar bagi bumi. Karena melibatkan banyak aspek dan hal yang fundamental.
ReplyDeleteSemoga suatu saat bisa menerapkan Zero Waste ini. Terima Kasih Kak.
Udah mulai belajar nerapin zero waste jg nih, dari bawa totebag belanjaan, pakai sampai habis skincare sama ngompos jg
ReplyDeletePas awal-awal mau ikut nyelamatin bumi, aku suka nontonin di youtube cara-caranya dan pernah ketemu video dimana dalam 1 tahun sampah yang ia hasilkan itu cuma seukuran 1 jar selai dan aku kagum banget sih itu, kok bisa ya... padahal aku sendiri hampir tiap hari pasti penuh deh sampahnya. Akhir-akhir ini mulai pelan2 dengan bawa wadah makan sendiri sih dan tumblr sendiri pastinya
ReplyDeleteAku udah menerapkan prinsip 3AH nya Kak. Tapi ya itu.. Kadang males yaaa wkwk akhirnya jadi satu lg deh di tong sampah. Konsisten itu syulit atau strong why nya yang belum big ya kak.
ReplyDeleteSejauh ini aku cuma bisa sekadar memisahkan sampah plastik dan dapur hehe
ReplyDeleteWiih keren nih, bisa diterapin di rumah biar lingkungan sehat dan bersih. Cocok juga diterapin bersama dengan anak-anak
ReplyDeleteLagi coba nerapin zero waste lifestyle ini. Awal2nya memang sulit. Semoga bisa konsisten.
ReplyDeleteSelalu salut sama yg bisa menerapkan pilah sampah, karena mau ngelakuin itu kadang udah capek duluan, hiks. Mulai dari yg kecil-kecil dulu yaa padahal.
ReplyDeleteKeren nih mbak. Bisa dicontek nih buat memulai di rumah. Aku baru bisa olah sampah yang plastik doanh. Kalo yang organik belum coba
ReplyDeletesaya kagum dengan tips dan strategi2 yang digunakan untuk mengolah atau mencegah sampah di lingkungan, dalam artikel ini jelas digambarkan bagaimana dilakukannya
ReplyDelete