Cerita tentang Puasa Pekan Keempat
Pekan ini merupakan pekan terakhir Saya berpuasa (scrolling medsos). Saya menahan diri untuk membuka akun medsos seperti WA, IG, FB, dan Youtube jika tidak berkepentingan dan tidak mendesak.
Agak aneh sebenarnya karena puasa pekan ini cuma 4 hari. Tapi yaudahlah nggak apa-apa. Lagian Saya juga pengen lanjutin untuk puasa scrolling selama ramadan ini. Bismillah~ Semoga Allah mudahkan, Aamiin.
Nah, Saya bakalan merinci puasa 4 hari yang sudah Saya jalani yaitu dari tanggal 20 April 2022 sampai dengan tanggal 23 April 2022.
Cuzz langsung aja ya!
Hari pertama - Need Improvement
Hari pertama puasa malah nggak inget blas kalau mau install aplikasi untuk membatasi jam online. Saya keasyikan mantengin laptop untuk ngerjain amanah komunitas.
Tulisan di blog juga masih berbentuk draft , itu juga Saya kerjakan injury time ketika terbangun dari tidur. Fokus Saya terpecah pagi itu untuk hal yang tidak Saya sukai.
Cerita lengkapnya ada di dalam Jurnal Kepompong Day 27. Qodarullah, Saya masih belum bisa membatasi waktu untuk scrolling medsos.
Hari kedua - Excellent
Hari kedua, Saya berhasil menaklukan tantangan puasa scrolling medsos. Jadi, hanya membuka medsos untuk cek notifikasi penting aja di jam 1-3 siang. Sisanya banyak hal produktif yang Saya kerjakan.
Namun salahnya Saya malah begadang nyelesaiin satu artikel blog.Jurnalnya Saya tulis di Jurnal Kepompong Day 28.
Hari ketiga - Need Improvement
Saya merasa overwhelmed karena terlalu banyak hal yang ingin dikerjakan hari itu. Saya berusaha untuk memilahnya satu persatu.
Hasilnya semua prioritas berjalan tapi Saya tidak memasukkan aktivitas menulis sebagai 3 besar prioritas di hari itu.
Perjalanan hari ketiga puasa bisa cek di Jurnal Kepompong Day 29.
Hari keempat - Need Improvement
Puasa hari keempat masih sama dengan puasa sehari yang lalu. Saya belum bisa fokus untuk membatasi jam online karena masih terdistraksi dengan notifikasi medsos.
Rasanya sulit untuk re-komitmen dengan batasan yang sudah Saya tetapkan.
Namun yang Saya syukuri, bisa membuat kebermaknaan lewat aktivitas bermain bersama Arza.
Ceritanya selengkapnya bisa cek di Jurnal Kepompong Day 30.
Pekan terakhir ini ujian banget buat Saya karena ada banyak tantangan yang belum bisa Saya kalahkan, tapi telah Saya coba untuk hadapi.
Dari 4 hari tantangan berpuasa, Saya rasa hari kedua sangat merepresentasikan keberhasilan puasa di pekan ini. Jurnalnya bisa cek di Jurnal Kepompong Day 28.
Meskipun secara rata-rata hasilnya nggak memuaskan, Saya masih terpacu untuk memperbaikinya besok dan hari-hari selanjutnya. Yang mana nggak akan ada lagi jurnal harian atau jurnal puasa seperti ini. Mungkin lebih tepatnya Saya masuk ke periode kehidupan yang baru di fase kupu-kupu.
Ngomongin soal kupu-kupu, Saya penasaran sebenarnya Saya sudah menetas menjadi kupu-kupu muda belum ya? Hehe. Kita liat nanti ya!
Kunci Keberhasilan di Pekan Ini
1. Menggunakan aplikasi Stay Focused dari appstore di Handphone
2. Ingat niat puasa dan sabar menjalaninya
Saya inget Andreas Bordes pernah ngomong gimana cara supaya kita nggak gampang terdistraksi. Caranya, kita gunakan sumber distraksi itu sebagai tools yang membantu kita menjauh dari distraksi.
Kebayang nggak sih? Kalau kita keseringan terdistraksi oleh gadget, maka manfaatkan kelebihannya itu. Banyak kok fitur yang bisa kita pakai untuk melatih diri agar tetap fokus ngerjain berbagai macam hal. Yang penting kita ada komitmen untuk mengurangi screen time dan membatasi waktu scrolling nggak jelas.
Sobi bisa coba apps sejenis Stay Focused dari google playstore dan appstore lainnya dari smartphone kalian.
Memang agak sulit untuk penyesuaian di awal ketika pakai aplikasi seperti itu. Pasalnya aplikasi yang menjadi sumber distraksi bakalan ikut kekunci. Jadi kita nggak bisa cheating.
Dan ini yang Saya alami pada hari kedua menjalani puasa scrolling medsos. Nggak bisa berkutik ketika tombol ON-nya nyala. Jadi sempet bolak-balik liat layar handphone buat mastiin kapan kuncinya terbuka.
Mungkin bagi sebagian orang bakalan ganggu. Tapi buat Saya pribadi nggak terlalu sih. Saya malah jadi keidean banyak hal untuk mengisi waktu luang dan berasa banget bedanya.
Dengan mengingat niat puasa dan sabar menjalani prosesnya, kita bisa kok naklukin hasrat untuk membatalkan puasa. Bahkan ada manfaat setelahnya yang bisa kita rasakan. Inget aja buah manis dari berpuasa. Kita akan lebih fokus dan bisa memilah mana yang prioritas dan bukan prioritas.
Nah, mungkin cukup untuk pekan ini. Saya kira perjalanan untuk puasa scrolling medsos akan Saya jalani di luar hutan kupu cekatan ini.
Doakan Saya supaya istiqomah ya Sobi! :3
Surat Untuk Buddy
Masyaa Allah..udah lama banget nggak denger Teh Fitri ngoceh wkwk. Kira-kira doi lagi apa yah? Semoga makin bageur dengan 2 malaikat kecilnya.
Setelah ini bisa saling berkabar dan puas-puasin cerita tentang perjalanan selama 30 hari menantang diri dan puasa 4 pekan yang dijalani di kelas ini. Udah nggak sabar dengerin secara langsung pengalaman doi :3
Sebelum itu mau kirim surat dulu lewat jurnal terakhir di pekan ini. Untuk Teh Fitri, dibaca yaaa! Sampe ketemu virtual ya teh ;P
Post a Comment
Post a Comment