Konten [Tampil]
Sebentar lagi kita akan masuk ke bulan suci Ramadhan. Masyaa Allah. Saya semakin semangat untuk memasuki bulan penuh keberkahan. Semoga hajat-hajat yang selama ini diinginkan segera tertunaikan. Termasuk membiasakan diri untuk bangun lebih pagi. High concentration untuk menyambut bulan ini agar nggak ada waktu yang sia-sia.
Pada pekan kedua berpuasa, Saya masih ingin melatih diri untuk tidak begadang. Supaya nggak kaget-kaget banget memasuki bulan ramadhan yang tinggal menghitung hari.
Alhamdulillah, qadarullah. Masih diberikan kesempatan untuk semangat memperbaiki diri dalam hal manajemen waktu. Semoga di bulan puasa bisa lebih semangat lagi. Masyaa Allah, nggak nyangka bakalan ketemu ramadhan tahun ini.
Ceritaku Hari Ini
Hari ini Saya bangun pukul 3.35 WIB. Saya sempat menggerutu dalam hati, 'duh, kenapa semalam nggak komit jam 9 malam tidurnya. kalau begitu kan bisa bangun lebih awal lagi'.
Memang manusia sering lupa diri. Padahal sudah tahu tapi masih ditabrak aja aturan yang dibuat sendiri.Hadeh.
Bagaimanapun yang terjadi tetaplah sesuatu yang harus diterima konsekuensinya. Namanya komitmen dan konsistensi perlu diuji. Nggak bisa kita bilang kalau kita udah baik. Wong, setiap hari kita nggak selalu dihadapkan pada kondisi yang kita sukai. Selalu ada ujian, selalu ada tantangan. Itulah kehidupan.
Beruntung Saya bisa belajar di Ibu Profesional, karena kalau nggak ditantang begini Saya bakalan mager membuat jurnal. Jadi tahu progress per hari. Belajar dan maju bersama itu jauh lebih menyenangkan ternyata hehe.
Prolognya memang agak panjang tapi insyaa Allah setelah ini Saya akan menceritakan keseruan dan tantangan yang hadir dalam satu hari ini. Bismillah.
Jangan Sering Menggampangkan Sesuatu
Setelah shalat subuh dan menyelesaikan draft tulisan, Saya bersiap-siap untuk sarapan dan pergi ke Grapari.
Jadi, akun IG Saya udah lama nggak bisa dibuka karena pas mau login harus masukin kode OTP dari hape. Nah apesnya, nomor hape yang Saya daftarkan ke IG sudah hangus 2 bulan yang lalu. Alhasil Saya perlu mengaktifkan kembali.
Sebelum berangkat, Pak Suami bilang kalau mau aktifin nomor hape wajib membawa KTP asli. Eng..ing..eng.. Saya lupa dimana meletakkan e-KTP Saya!!
Suasana di dalam rumah jadi runyam karena Saya perlu membongkar seisi rumah untuk mencari e-KTP yang ukurannya ramping dan kecil itu. Huft! Saya sempat kesal dengan diri sendiri. Sebenarnya Saya sudah sadar e-KTP Saya hilang sejak melakukan vaksin kedua di pertengahan bulan Maret ini. Bukan dicari sampai ketemu. Akhirnya sekarang jadi masalah baru. Dasar Aku -_-
Saya kehilangan waktu 1 jam untuk hal yang sebenarnya nggak perlu. Harusnya bisa dipersiapkan malamnya atau di hari sebelumnya. Karena kecerobohan Saya, waktu yang ada hari ini jadi terbuang sia-sia.
Saya tidak mendapatkan e-KTP dalam keadaan tertekan dan diburu waktu. Masyaa Allah, untungnya Pak Suami memaklumi kecerobohan Saya ini. Tapi Saya benar-benar mau keluar dari kebiasaan jelek ini huhu.
Insight
Prioritas yang Saya korbankan untuk kejadian di hari kelima ini adalah membuat ide bermain untuk Arza. Jadinya Arza hanya bermain dengan mainan yang kemarin dibuat.
Alhamdulillah untuk prioritas lain seperti memasak masih bisa Saya handle. Saya masih bisa masak untuk siang dan malam.
Hanya saja untuk menulis artikel Saya masih keteteran. Karena perlu menuntaskan di siang dan sore hari saat Arza tertidur dan main bersama Ayahnya.
Pelajaran yang Saya dapat hari ini, ternyata kita nggak boleh menganggap enteng suatu hal. Kalau bisa dilakukan hari itu, langsung diselesaikan agar tidak menjadi 'hutang' di kemudian hari.
Dan kita juga perlu untuk selalu mempersiapkan diri agar waktu yang ada tidak terbuang sia-sia.
Oiya untuk artikel hari kelima ini Saya menulis tentang Jurus Agar Lebih Sehat: Ikuti GERMAS! Silakan dibaca ya, semoga bermanfaat!
Post a Comment
Post a Comment