Assalamu'alaykum Sobi!
Alhamdulillah, di awal bulan Maret ini jendelanyaokta.blogspot.com resmi berubah nama domain menjadi oktaviawinarti.com. Tepatnya pada hari kamis, 3 Maret 2022 Saya berhasil memasang top level domain (TLD) pada blog Saya. Seneng pake banget dong! Hehe
Mewujudkan impian agar punya top level domain di blog akhirnya bisa jadi kenyataan. Ini tidak lain berkat penugasan dari Coach Marita di KBB Blogspedia untuk memasang top level domain sendiri (tanpa hosting) pada akun blogspot.
Satu langkah awal menjadi bloger profesional telah dilewati. Selanjutnya adalah memperbanyak konten tulisan di blog ini agar manfaatnya semakin terasa sampai kepada Sobi semuanya. 😊😊
Nah, kali ini Saya akan bercerita sekilas tentang TLD, pengalaman memasang top level domain di blog, serta alasan Saya memilih TLD dot com. Dan di akhir, Saya akan membagikan tips ala Saya ketika mencari inspirasi untuk nama blog.
Sebelum membahas itu semua, Saya mau kasih gambaran sedikit tentang apa itu top level domain dan jenisnya.
Top Level Domain (TLD) itu Apa?
Top Level Domain (TLD) adalah bagian akhir dari sebuah nama domain tertentu. Contohnya oktaviawinarti (dot com). Dot com inilah yang dinamakan top level domain.
Memilih domain dengan TLD tertentu dapat memberikan informasi tentang jenis website. Contohnya website Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yaitu kemdikbud.go.id. TLD-nya .go.id. TLD itu menjadi penanda bahwa website tersebut dikelola oleh pemerintah Indonesia.
Ada 2 jenis TLD:
1. gTLD (Generic Top Level Domain)
gTLD ini isinya semua TLD yang paling dikenal dan sifatnya umum. Contohnya .com dan .org.
Beberapa fungsi gTLD:
- .com – commercial atau website general/bisnis.
- .edu – education atau website pendidikan.
- .org – organization atau website organisasi nonprofit.
- .net – network atau website jaringan/jejaring sosial.
- .gov – government atau website pemerintahan.
2. ccTLD (Country Code Top Level Domain)
Related : Belajar Nge-Blog Bareng KBB Blogspedia
Kenapa Memilih TLD .com?
Kalau Saya pribadi memilih TLD dot com selain sebagai branding, juga sebagai upaya untuk mengoptimasi SEO on page di blog ini. Karena jumlah karakter di permalink itu memberikan pengaruh ke SEO. Yang mana dalam permalink ini tersemat nama domain, TLD, dan kata kunci dalam judul artikel blog. Kalau di blogspot ditambah dengan tahun dan bulan.
Contohnya pada artikel blog ini permalinknya adalah https://www.oktaviawinarti.com/2022/03/memasang-top-level-domain.html. Kalau dihitung per-karakternya ada 69 karakter (termasuk titik dua,garis miring, strip, titik, huruf dan angka).
Untuk optimasi SEO agar artikel kita lebih dikenal oleh mesin pencari maka jumlah karakter pada permalink tidak lebih dari 75 karakter.
Jika saya menggunakan TLD lain semisal .my.id tentu jumlah karakternya akan bertambah. Belum lagi jika kata kunci dalam judul artikel Saya panjang.
Misalnya https://www.oktaviawinarti.my.id/2022/03/memasang-top-level-domain-pada-blog.html maka panjang menjadi 81 karakter. Tentu akan mempengaruhi SEO on page.
Kemudian, dari segi jangkauan audiens lebih luas dan tidak terbatas pada area tertentu. Orang Indonesia yang berada di luar negeri juga lebih mudah untuk menjangkau blog kita. Jadi ranking blog kita akan naik dan peluang trafik blog kita juga meningkat.
Kalau kata Coach Marita,
"Kita pasti pengen dong tulisan kita dibaca oleh orang-orang? Tujuan kita kan untuk berbagi manfaat, tapi kalau nggak ada orang yang mampir dan baca tulisan kita, manfaatnya jadi nggak sampe dong?".
Nah inilah yang jadi salah satu pertimbangan ketika memilik TLD .com. Saya jadi bisa mengoptimasi SEO agar tulisan Saya terindex oleh Google dan tampil pada halaman pertama.
Kok kayak ambisi banget ya? Menurut Saya, segala sesuatu perlu diupayakan. Selama kita mampu dan kita tahu ilmunya, kenapa musti berpangku tangan, pasrah, dan berdoa, tanpa menjemput ikhtiar? Bukankah itu termasuk kufur nikmat? Hehe. Sekilas refleksi ke belakang yaa tentang alasan Saya membuat blog.
Baca Juga: Hadiah Istimewa Untukmu
Pengalaman Memasang TLD untuk Pemula
Sebelum hari H pemasangan TLD, Saya membeli domain yang tersedia di penyedia layanan hosting. Kemudian menyiapkan budget sekitar 150an ribu untuk membeli TLD .com.
Ada banyak banget penyedia layanan hosting diantaranya Niagahoster, Domainesia, Rumah Web, Idwebhost, Hostinger, dan sebagainya. Kita bisa searching di mbah Google perbandingan harganya serta rating, plus minusnya dari masing-masing penyedia layanan. Pilih yang terbaik versi Sobi semua yah. Kalau Saya yang ramah di kantong aja. Hehe
Membeli dan Memasang TLD di Niagahoster
Dari sekian banyak penyedia hosting, Saya memilih Niagahoster karena sedang ada promo. Hehe Saya langsung mendaftarkan nama domain yang Saya inginkan di sana. Ternyata nama domain yang Saya inginkan masih tersedia, tanpa berpikir panjang Saya checkout aja dan login dengan e-mail untuk menyelesaikan pembayaran.
Oiya, TLD yang tersedia di Niagahoster sangat beragam dan harganya pun bervariasi. Mulai dari 14.000 rupiah sampai dengan 560.000 rupiah tergantung TLD yang dipilih.
Untuk cek nama domain dan membeli domain di Niagahoster, kita bisa mampir kesini. Caranya mudah dan nggak ribet. Yang penting isi saldo ATM-nya ya! 😉
Tinggal satu step lagi yang harus Saya lakukan untuk punya nama blog dengan top level domain. Yihiiiy!
Memasang TLD ini lumayan menantang dan bikin penasaran. Awalnya Saya berencana untuk membeli domain dengan hosting. Namun, karena di kelas KBB Blogspedia ini ada tutorial dan pendampingan memasang TLD secara mandiri, Saya menunda keinginan tersebut dan berniat untuk memasang domain sendiri. Meskipun bukan anak TI, Saya PD banget bisa masang domain sendiri hohoho.
Caranya sudah tersedia lengkap di website resmi Niagahoster, jadi kita tinggal ikuti saja langkah-langkahnya.
Hal pertama yang kita lakukan adalah dengan menghubungkan nama domain dengan server web hosting. Jadi, kita memerlukan name server untuk menghubungkan keduanya. Name server ini fungsinya untuk mengarahkan domain ke server tertentu.
Panduan teknis untuk menghubungkan nama domain dengan server hosting klik disini.
Kemudian langkah kedua, lakukan custom domain blogspot melalui member area Niagahoster. Panduan A to Z terkait ini bisa dilihat melalui video tutorial ini atau lebih jelasnya bisa mengikuti langkah-langkah di website Niagahoster berikut ini: Cara Custom Domain Blogspot di Member Area Niagahoster.
Gimana? Pusing atau mumet? hehe. Sebenarnya kalau dilakukan dengan teliti dan sabar, kita bisa kok custom domain sendiri. Jangan cepet nyerah yesss!
Saya custom domain nggak sendirian sebenernya, tapi bareng ibu-ibu tangguh di KBB Blogspedia kamis. Jadi lebih seru dan kerasa banget vibes deg-degannya. Apalagi kalau sudah ada yang berhasil lebih dulu membuat domain blognya. Auto-panik!! Saya kapan, saya kapan? duhhh. Heboh deh wkwk.
Baca Juga: Suka Duka Jadi New Mom
3 Tips ala Jendelanya Okta untuk Membuat Nama Domain
Untuk membuat nama domain ini lumahan tricky, apalagi kita pemain baru dalam dunia blogging. Satu kesalahan penulisan pada nama domain di kolom pencarian, dapat mengakibatkan blog kita tidak bisa diakses. Maka itu kita perlu memikirkan agar penamaan domain ini mudah untuk diingat dan menjadi ciri khas dari blog kita.
Beberapa tips ini bisa digunakan untuk menghindari kesalahan di kemudian hari dan memudahkan target audiens atau viewer kita mengingat alamat blog kita.
1. Pikirkan Nama Domain yang "Aku Banget"
Mikirin nama domain itu kayak mikirin nama anak. Butuh direnungkan, ditimbang, dipastikan bahwa nama itu belum pernah digunakan oleh pihak manapun.
Untuk mengurai nama yang terlintas dalam benak ketika memikirkan nama 'calon anak kita', kita bisa menuliskan list nama blog di selembar kertas atau notepad.
Kalau kita tipikal yang filosofis, bisa sekalian bikin alasan memilih nama domain tersebut. Jabarkan detailnya seperti apa.
Setelah ada banyak alternatif nama domain, kita bisa eliminasi satu per satu. Kira-kira yang mencerminkan diri kita yang mana. Kalau niche blog kita lebih ke personal diri kita atau nggak punya niche yang spesifik, bisa gunakan nama kita pribadi sebagai domain. Ini langkah awal untuk mem-branding diri karena kita blogger pemula.
2. Gunakan Ekstensi yang Sesuai dengan Branding Blog
Pastikan kita sudah mengerti ya fungsi dari TLD dan tahu seperti apa branding blog kita.
Kalau branding blog kita lebih ke personal blog, pilih ekstensi .com. Fungsinya aja untuk komersial, bisa dibilang cukup profesional dan bersainglah dengan blog-blog yang berekstensi .com lainnya.
Kita juga bisa pilih ekstensi lain selain .com yang punya kredibilitas yang tinggi seperti .id. Jadi bisa menjangkau audiens lebih spesifik di Indonesia.
3. Hindari Singkatan pada Domain
Kalau kita pemain baru di dunia blogging, pastikan untuk nggak jual mahal dulu. Karena tujuan kita adalah 'branding' alias memperkenalkan diri ke khalayak bahwa kita ada.
Hindari variasi huruf dan angka pada nama domain. Misalnya okt4v1aw1n4rt1.com atau oktawnrt.com. Jadi ngebingungin nggak sih ? Kecuali kita hidup di dunia yang manusianya semua 4l4y atau suka ngomongnya pake singkatan hehe #canda.
Hindari tanda hubung (-) . Hal ini perlu jadi perhatian juga karena nggak semua orang itu tahu bahwa domain kita memakai tanda baca.
Nah jadi itu yah Sobi pengalamanku untuk memasang Top Level Domain di blog. Semoga informasi yang Saya bagikan bisa bermanfaat untuk kalian semua. Jazakillah khayr, Wassalamu'alaykum! :D
Alhamdulillaah...tambah ilmu lagi mb Okta...jazakillaah khoir yaa..infonya sangat detil..jadi mudah dipahami dan dipraktekkan.. :-)
ReplyDeleteMasyaAlloh komplit mba okta, hihi bener juga soal nama domain, kek mau namain apa gtu mikirnya lama bgt hehehehe. Semoga kita semua ttp semangat ngeblognya yaa mba😘
ReplyDelete