11 Cara Meluluhkan Hati Pria Ala Jendelanya Okta - Jendelanya Okta

Konten [Tampil]

Setelah menulis tentang cara meluluhkan wanita, saatnya gantian. Saya mau memberikan tips cara meluluhkan hati pria ala Jendelanya Okta. Yuhuuu

Pria memiliki kekhasan dalam berpikir dan bersikap. Oleh karena itu kita perlu tahu karakter pria baru setelah itu bisa tahu cara meluluhkan hati pria.

Caranya berpikir berbeda dengan wanita. Ia lebih simple dalam memandang sebuah permasalahan daripada wanita yang cenderung kompleks dan rigid. Perlu cara yang ampuh untuk meluluhkan hatinya supaya kita bisa tetap seimbang dalam mengkompromikan suatu masalah dengan pria.

Nah untuk tahu lebih detailnya, Saya akan membagikan apa yang disukai pria agar sebagai wanita, kita bisa membuat pria jatuh hati kepada kita. hehe Ini khusus untuk pasangan halal ya. Buat yang belum halal, ditahan aja dulu. Ambil ilmunya, dipraktekkan nanti setelah menikah.

Related: Surat Untuk Sahabat

Belajar Memahami Karakter Pria dari Bunda Khadijah

Sobi tahu kan ya kalau pria terkenal sebagai makhluk yang nggak peka. Apakah anggapan itu benar? Hmm menurut Saya sih nggak begitu. Masih ada pria yang memiliki kepekaan hati sangat tinggi yaitu rasul.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda:

“Sebaik-baik orang beriman adalah yang terbaik dalam akhlaknya. Dan sebaik-baik dari kalian, adalah orang-orang terpilih (secara akhlak) kepada para wanita.” (Hadits ini diriwayatkan al-Suyuthi dalam Al-Jami' Al-Shaghir dari Abu Hurairah)

Rasul adalah sosok pria teladan yang tutur kata, sikap, perilakunya perlu dicontoh oleh semua pria. Sikapnya sebagai pria tercermin dari bagaimana beliau memperlakukan istri-istrinya dengan baik.

Nah tentu dibalik kesuksesan rasul sebagai seorang pria ada peran istri shalihah dibelakangnya. Salah satu cerita yang ingin Saya highlight kali ini adalah kisah bunda Khadijah, istri yang sangat dicintai oleh Nabi.

Memang apa sih trik yang dilakukan bunda khadijah sehingga membuat nabi cinta buanget dengannya?

Menjadi Wanita yang Tenang dan Memotivasi dengan Keyakinan 

Kita bisa meneladani bagaimana bunda Khadijah menenangkan dan memotivasi rasul yang tengah gelisah setelah mendapatkan wahyu pertama kali di Gua Hira. Saat Malaikat Jibril menemui Nabi saw. dengan membawa wahyu, “Bacalah dengan Nama Tuhanmu yang telah menciptakan,” beliau segera pulang ke rumah dengan gemetar menemui istri tercinta, Khadijah binti Khuwailid. 

“Selimuti aku, selimuti aku...,” ujar Nabi kala itu. 

Bunda Khadijah pun segera menyelimuti beliau hingga menjadi tenang dan hilanglah rasa takut itu. Nabi menceritakan apa yang dialaminya di Gua Hira, “Sungguh aku mengkhawatirkan diriku (akan binasa)." 

Luar biasa Bunda Khadijah. Dengan mantap dan yakin ia menjawab, “Tidak demi Allah! Allah tidak akan menghinakanmu. Engkau menyambung silaturahmi, menanggung orang yang lemah, memberikan kecukupan pada orang yang tidak mampu, senang menjamu tamu, serta membela yang benar” 

Khadijah mengajak suaminya menemui Waraqah bin Naufal, seorang tua lagi buta yang beragama Nasrani dan biasa menulis Injil dengan bahasa Ibrani ataupun bahasa Arab. 

"Wahai anak pamanku, dengarkanlah apa yang akan disampaikan oleh anak saudaramu,” 

“Wahai anak saudaraku, apa yang engkau lihat?” tanya Waraqah.

Rasulullah pun mulai berkisah tentang apa yang dialaminya di Gua Hira. 

“Itu Namus yang pernah Allah turunkan untuk membawa wahyu kepada Musa. Wahai, andai kiranya saat itu aku masih muda.... Andai kiranya ketika itu aku masih hidup, tatkala kaummu mengusirmu...' ujar Waraqah.

Rasulullah terkejut. “Apakah mereka akan mengusirku?” 

“Iya,” tegas Waraqah, “Tidak ada seorang pun yang membawa seperti yang engkau bawa kecuali ia akan dimusuhi. Kalau aku mendapati hari-harimu itu tentu aku akan menolongmu dengan pertolongan yang kuat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 

Perhatikan bagaimana peran bunda Khadijah dalam menenangkan dan menyemangati sang suami. la sangat yakin akan kebaikan suaminya. Maka ia tidak khawatir dengan apa yang dialami oleh Rasulullah di Gua Hira.

Untuk itu ia mengajak Rasul menemui Waraqah yang dianggap bisa memberi penjelasan atas apa yang sedang terjadi. Tindakan bunda Khadijah sejak menyelimuti, menguatkan suami dengan kata-kata yang penuh semangat, dan mengajak suami kepada Waraqah adalah tindakan yang benar-benar membantu dan diperlukan oleh Rasulullah pada waktu itu. 

Inilah salah satu hal yang dicontohkan oleh bunda Khadijah. Ia pandai menenangkan suami saat gelisah, pandai menyemangati suami saat lemah. Bunda Khadijah sangat yakin akan kebaikan suaminya, sangat yakin akan kelurusannya, sangat yakin akan pertolongan Allah untuk sang suami tercinta. Dengan sikap yang yakin ini, Bunda Khadijah berhasil menginspirasi dan memotivasi Rasulullah. 

Related: Cara Meluluhkan Hati Wanita

11 Cara Meluluhkan Hati Pria 

Berikut ini adalah 11 cara meluluhkan hati pria agar jatuh hati berkali-kali kepada wanita ala Saya. 

Jangan Ungkit kesalahannya

Kalau pria salah, ia bakalan lupa apa kesalahan dan kapan melakukannya. Nah fungsi kita tuh bukan untuk mengingatkan dia pada kesalahan yang pernah ia perbuat. 

Lebih baik move up dari masalah dan kasih solusi.

Ini masalah harga diri. Kalau kita sering mengungkit-ungkit tentang kesalahan di masa lalunya akan membuat mereka merasa rendah diri. Kita wajib menghindari hal ini.

Fokus saja dengan kebaikan-kebaikan yang mereka lakukan. Memang tidak mudah, tapi bisa dilatih dengan menulis seluruh kebaikannya. 

Jangan Ngeyel

Pria itu pemimpin wanita. Ia nggak suka didikte, diajarin. Karena mereka qawwam. Pemimpin dan pengayom untuk wanita.

Kebanyakan pria lebih suka didengarkan. Jadi jangan ngeyel kalau dikasih tau. Nurut aja dulu.

Kalau kita tidak memberikan ruang untuknya dalam memimpin, ini bisa jadi masalah di kemudian hari. Apalagi kalau kita suka mendominasi dalam hal membuat keputusan. Doi jadi kayak nggak dihargai keberperanannya sebagai seorang pria. Ia akan merasa jadi pria nggak berguna.

Jangan Ganggu Pria dalam "Goa-nya" 

Ketika pria punya masalah, ia akan lebih banyak diam. Tandanya dia sedang berpikir dan menyendiri dalam goa-nya. Jangan pernah interupsi mereka yang sedang masuk ke dalam 'arena bermainnya'. 

Semakin kita biarkan, semiakin bagus. Karena pria butuh waktu untuk memikirkan apa solusi terbaik. 

Jangan terus ditanya, 'solusinya apa?' lebih baik kita simpan pertanyaan itu dulu. Karena doi bakalan nggak nyaman kalau kita bawelin dia yang sedang khusyuk berpikir. 

Alih-alih mau bantuin, jadi dapet masalah baru. 

Memanggil dengan Panggilan yang Memuliakan

Dalam sebuah seminar tentang ketahanan keluarga, Bunda Tatty Elmir pernah berkata bahwa memanggil dengan nama yang mulia adalah bentuk kasih sayang kita kepada pasangan. 

Kita bisa memanggil pak suami dengan nama yang bagus, nama yang memuliakan dirinya. 

Lebih baik memanggil dengan awalan Mas, Abang, Akang, atau Ayah. 

Itu akan lebih memuliakan derajatnya. Jangan panggil dengan namanya saja. 

Puaskan dalam Urusan Kasur dan Dapur

Urusan kasur dan dapur ini adalah hal yang paling krusial untuk pria. Karena kalau doi lapar dan gairah seksualnya tidak terpenuhi, ini akan mempengaruhi sisi psikologis dan emosionalnya. 

Jadi, jangan malu untuk 'memulai' lebih dulu. Kebanyakan pria akan lebih tertantang jika wanitanya yang meminta jatah duluan. Tunjukkan sikap yang atraktif agar pria tertarik. 

Dan masaklah makanan untuknya. Lidah pria itu sangat sensitif dengan rasa dan bau. Jadi, kita juga perlu belajar masak. Hitung-hitung ikhtiar membahagiakan pak suami.

Hargai Perbuatannya

Jangan anggap remeh hal ini. Pria sangat senang jika usahanya dihargai. Berikan apresiasi terbaik kita. Sesederhana mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya hari ini. 

Jangan manyun saat dia baru pulang dari kerja. Karena itu akan sangat menyentil emosinya. Tenangkan diri kita. Meskipun hari ini sangat melelahkan akibat mengurus rumah tangga dan anak-anak.

Sambut dia yang baru datang dengan senyuman terbaik kita. Berikan segelas teh hangat. Tahan untuk tidak mengeluhkan sesuatu kepadanya. Kita nggak tahu kan masalah yang dihadapinya ketika bekerja?

Related: 7 Kata-Kata Bijak Untuk Diri Sendiri

Minta Bantuan 

Jangan gengsi untuk sekedar minta bantuan. Karena justru kebanyakan pria menyukai hal ini. Mereka senang kehadirannya diakui.

Nggak semua pria nyaman dengan wanita yang sering bersabda,"Aku bisa sendiri kok". Mereka lebih suka kalau kita memerlukan perannya. Tapi bukan berarti kita bergantung sepenuhnya kepada pria.

Kita boleh kok mandiri dalam suatu hal. Tapi jangan sampai itu membuat pria merasa insecure dengan kehadirannya sebagai qawwam. Kita juga perlu balance. Nggak apa-apa sesekali minta bantuan untuk nemenin anak belajar atau sekedar meminta bantuan untuk bukain penutup botol.

Justru itu penting untuk meningkatkan bonding. Ia akan merasa sangat dihargai dengan hal itu. Dan mereka jadi merasa dibutuhkan.

Kenali Bahasa Cintanya

Jangan lupa untuk mencari apa bahasa cinta Pak Suami. Ini juga merupakan hal yang penting. Karena kalau tangki cintanya kosong, dijamin doi bakalan cepet naik pitam.

Dengan sering-sering mengisi tangki cinta pria, Ia akan merasa senang berdekat-dekatan dengan kita. Jangan salah ya, ketika menikah itu justru bagian menantangnya adalah merawat cinta sebagai pasangan.

Gimanapun, setelah berkeluarga dan punya anak. Akan ada banyak printilan hal yang mewarnai kehidupan berumah tangga. Jadi ikhtiar untuk merawat cinta perlu kita pupuk sejak awal pernikahan.

Ngobrol Bareng, Bermain Bareng, dan Beraktivitas Bareng

Menurut John Gray PhD, pria memiliki intensitas aktivitas yang lebih tinggi pada bagian otak tertentu, terutama cerebellum. Bagian otak ini yang mengatur kemampuan motorik. Sehingga kebanyakan pria itu suka olahraga. Karena kebutuhan geraknya tersuplai dari olahraga.

Jangan larang pria untuk menekuni hobinya ya Sobi. Big No! Apalagi untuk suami yang suka olahraga. Kalau doi suka sepak bola misalnya, jangan sungkan untuk mendukungnya agar ia tambah semangat berolahraga. Kalau ada rezeki, belikan sepatu bola atau pernak-pernik yang berhubungan dengan sepak bola. Itu bakalan bikin doi jadi senang banget.

Kalau belum bisa membelikan hadiah, kita bisa nemenin doi milih sepatu bola kesukaannya atau nemenin doi latihan sepak bola.

Nah di sini Sobi perlu tahau dulu apa hobi dan kesukaannya. Kita bisa ngobrolin apa kesukaannya, main bareng dengan mereka, serta beraktivitas bareng.

Langsung Ngomong, Jangan Kode!

Pria itu nggak suka kode. Mereka lebih suka kita ngomong langsung secara clear. Nggak ada yang perlu ditutup-tutupi.

 Karena mereka bukan cenayang yang bisa baca pikiran kita. Kalau kita nggak suka dengan sesuatu yang dilakukan olehnya, bilang saja apa yang membuat kita nggak suka.

Mereka akan lebih menghargai kita kalau kita berbicara secara jujur dan lugas. Nggak tiba-tiba ngambek dan ndumel. Itu malah membuat mereka bingung dan bertanya-tanya.

Daripada mempersulit diri dan bikin suasana tambah keruh, lebih baik jujur dan katakan apa adanya. Tapi pastikan ngomongnya disaat yang tepat ketika suasana hati sedang baik ya. Jangan ngomong ketika suasana hati sedang marah. Karena yang keluar biasanya "sampah" karena nggak dipikirin terlebih dahulu. Tunggu sampai tenang, baru katakan.

Percantik Diri di Hadapannya

Kalau ini sudah tidak perlu dipertanyakan lagi ya Sobi. Pria adalah makhluk visual. Mereka suka melihat yang seger-seger. Hehe

Kalau wanitanya yang enak dipandang, ia bakalan suka banget. Makanya ada perintah bagi pria dan wanita untuk saling menundukkan pandangan. Karena perkara dari mata bisa jatuh ke hati itu benar adanya.

Sebagai pasangan yang halal untuk Pak Suami, ada baiknya kita merawat diri dan menjaga penampilan. Siapa yang nggak suka wanita yang wangi, cantik, anggun, dan bersih?

Jadi mulai deh kita memperbaiki cara berpenampilan di depan suami. Pakai pakaian yang ia sukai dan sering kedip-kedipin doi. 😋 Hehe

Related: Buku Inspirasi yang Bikin Hati Happy

Ternyata Saya nggak sadar sudah menulis 11 cara untuk meluluhkan hati pria. Whoaa banyak juga ya! Untuk Sobi yang sudah punya pasangan halal, cobain yuk 11 cara ini untuk memikat dan meluluhkan hati pria alias Pak Suami. Biar doi makin cintaaaa. Semoga bermanfaat yaa. Ciao ~

Referensi:

Pengalaman Pribadi

Buku Wonderful Wife, Menjadi Istri yang Disayang Suami yang ditulis oleh Cahyadi Takariawan

Republika.com